Jumat, 26 Oktober 2018

Episode Baru Kehidupan

Yaaaa, seperti yang saya bilang di postingan saya sebelumnya, Gyuss. Kalo saya itu salah satu mahasiswi di Instutut Teknologi Sumatera, jadi dipostingan kali ini saya mau sedikit berbagi cerita tentang gimana rasanya jadi mahasiswa. Jadi mahasiswa bagi saya adalah babak baru yang perlu usaha yang besar dan peroses panjang untuk saya beradaptasi.
Ekpetasi saya sewaktu SMA dulu, kuliah itu fokus belajar ke satu bidang yang saya sukai. Jadi, saya pikir bakal jadi indah ga terlalu sulit. Tapi ternyata yang saya jalani bukan cuma belajar akademik aja yang penting di sini, tapi banyak yang harus dipelajari, salah satunya yang ga kalah penting itu belajar melatih keberanian mental. Itu sulit banget buat saya, susah gyus, bisa jadi public speaking. Saya suka demam panggung kalo tampil sendiri di depan orang banyak. Beda kalo tampil grup, kalo misal saya tampil tari kelompok gitu saya maksimal😁
Awal minggu ngejalani masa TPB luar biasa semangat, sampai beberapa hari selanjutnya saya ngerasa ga semangat, saya ngerasa ga bisa mahami materi yang disampekin sama dosennya, dan ngerasa down banget. Itu saya rasain sampai sekarang, setiap minggunya saya merasa ada hari di mana saya semangat banget dan selalu ada juga hari di mana saya ngerasa mood saya rusak banget, pokoknya saya ngedown, saya minder sama temen-temen saya yang lebih pinter dari pada saya. Liat mereka bisa itu, bukan jadi semangat biar saya bisa juga seperti mereka. Tapi emang bener-bener saya ngerasa takut duluan, saya selalu takut tidak lulus TPB.
Tapi, kayak yang saya bilang di atas ada juga harinya saya semangat. Saya berusaha untuk membuat hari-hari semangat saya harus lebih banyak daripada hari ketakutan saya menghadapi TPB. Yaaa, saya lakuin banyak hal sepele yang buat saya nyaman di lingkungan baru saya ini, saat saya berhasil saya ga lupa buat apresiasi diri saya sendiri. Sekarang saya rasa pelan-pelan saya mulai bisa beradaptasi dengan baik di sini.
Ok, jadi segitu dulu yang saya tulis. Terimakasih buat yang sudah baca tulisan curhat absurd saya. See you in the next my post. Wkwkwk

Senin, 22 Oktober 2018

Autobiografi Dwi Anggraeni


Wellcome readers, it's me, Dwi Anggraeni. Saya lahir di sebuah desa bernama Paduan Rajawali, 06 Juni 2000. Saya seseorang yang kurang bisa mengungkapkan sesuatu yang saya rasakan. Tapi, saya suka dan percaya diri saat saya mengembangakan hobi saya. Saya sangat suka menari, saya pernah mengikuti even Marcing Band se-Sumbagsel sewaktu saya SMA sebagai colur guard dan saya sering ikut setra tampil menari saat ada even di sekolah sejak saya di Taman Kanak-kanak Satya Dharma di dekat tempat tinggal saya, SDN 1 Paduan Rajawali, SMP N 1 Meraksa Aji, hingga SMA N 1 Meraksa Aji. 
Saat ini saya sedang melanjutkan studi saya di Institut Teknologi Sumatera, dengan bidang Fisika. Di sini, saya berencana untuk mengembangkan lebih dalam hobi saya serta mencoba kegiatan-kegiatan baru yang saya rasa saya nyaman. Kini saya merasakan sulitnya hidup tanpa didampingi orang tua. Untuk para pembaca yang baik hati dan tidak sombong, tolong doakan agar dipermudah dan dilancarkan urusan saya di kampus ini. Terimkasih😊
  1. IDENTIFIKASI UNSUR SASTRA SEBUAH CERITA

             Cerita adalah  rangkaian peristiwa yang disampaikan, baik dari kejadian yang nyata (non fiksi) ataupun yang tidak nyata (fiksi). Yang dibangun atas dua unsur, yaitu unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik.
1.    UNSUR INTRINSIK
              Unsur intrinsik sendiri adalah unsur yang menyusun karya sastra dari dalam karya sastra tersebut, yang mewujudkan stuktur suatu karya sastra seperti, tema, tokoh & penokohan, alur atau plot, latar atau setting, sudut pandang, dan amanat.
Ø Tema adalah sesuatu yang menjadi pokok masalah atau pokok pikiran dari pengarang yang ditampilkan dalam karyanya, atau inti dari cerita.
Ø Tokoh & penokohan, tokoh yaitu pelaku dalam karya sastra atau dalam suatu cerita. Sedangkan penokohan adalah penggambaran tokoh-tokoh dalam sebuah cerita, teknik untuk menggambarkan tokoh dalam cerita, yaitu :
a.     Analitik adalah cara yang dilakukan untuk menggambarkan watak tokoh secara langsung.
b.    Dramatik adalah cara penggambaran watak tokoh secara tidak langsung. Biasanya penggambaran melalui tempat tinggal tokoh, tingkah laku, komentar tokoh lain terhadap tokoh tertentu, dan juga melalui dialog antar tokoh.
c.     Campuran adalah cara penggambaran watak tokoh melalui cara analitik dan dramatik yang tujuannya untuk saling melengkapi.
Sementara pelaku atau tokoh dalam cerita dapat dibagi menjadi :
a.     Pelaku utama : pelaku yang memegang peranan utama dalam cerita dan selalu hadir/munculpada setiap satuan kejadian,
b.    Pelaku pembantu : pelaku yang berfungsi membantu pelaku utama dalam cerita,
c.     Protagonis : tokoh yang memiliki watak baik (baik hati, jujur, setia, dan lain-lain),
d.    Antagonis : tokoh yang memiliki watak yang bertentangan dengan tokoh protagonis (penipu, pembohong, jahat, licik, dan sebagainya,
e.     Tritagonis : tokoh yang selalu menjadi penengah dan biasanya muncul sebagai orang ketiga.
Ø Alur atau plot adalah rangkaian peristiwa-peristiwa dalam cerita atau jalan cerita, dapat juga diartikan sebagai hubungan logis antara peristiwa yang satu dengan peristiwa yang lain berdasarkan hubungan sebab akibat. Alur sendiri dibedakan menjadi 3 yaitu :
1.    Alur maju : ceritanya bergerak maju atau menceritakan dari awal sampai akhir.
2.    Alur mundur : ceritanya bergerak mundur atau flashback menceritakan peristiwa dari akhir hingga awal cerita.
3.    Alur campuran: adalah cerita yang memiliki campuran alur maju dan mundur, biasanya cerita ini dimulai dari tengah-tengah dan ceritanya berkembang maju serta beberapa kali ditampilkan potongan-potongan flashback yang menjelaskan latar belakang cerita.
 Tahap-tahap alur meliputi :
1.    Ekposisi (Pengenalan) yaitu pengenalan para tokoh dan penggambaran  situasi,
2.    Konflik (Pertentangan) yaitu pengenalan masalah atau pengenalan konflik,
3.    Komplikasi (Penanjakan konflik) yaitu keadaan di mana masalah atau konflik mulai menegang,
4.    Klimaks yaitu puncak masalah atau puncak konflik,
5.    Antiklimaks (penyelesaian) yaitu keadaan mulai ditemukannya titik penyelesaian dari konflik yang terjadi, dan penyelesaian masalah.
Ø Latar atau setting adalah gambaran tempat, waktu, dan suasana yang melatarbelakangi terjadinya peristiwa dalam suatu cerita.
a.     Latar tempat : lokasi terjadinya peristiwa dalam cerita.
b.    Latar waktu : kapan terjadinya peristiwa dalam cerita.
c.     Latar suasana :  semacam aura rasa dan emosi yang ditunjukan penulis dalam tulisannya agar terjadi ekspektasi pembaca.
Ø Sudut pandang yaitu penceritaan cara pengarang memandang tokoh-tokoh cerita dengan menempatkan dirinya pada posisi tertentu. Posisi pengarang dalam cerita yaitu :
1.    Sudut pandang orang pertama pelaku utama, di sini pengarang berperan langsung dalam cerita atau sebagai tokoh utama. Biasanya menggunakan kata ganti “aku” atau “saya”
2.    Sudut pandang orang pertama pelaku samping, pengarang tetap sebagai tokoh dalam cerita tetapi bukan sebagai pelaku utama
3.    Sudut pandang orang ketiga, pengarang atau penulis sebagai orang ketiga dalam cerita atau sebagai pengamat dan serba tahu.
Ø Amanat adalah pesan yang ingin disampaikan oleh pengarang atau penulis melalui cerita. Pesan dari pengarang biasanya berupa kritik, saran, harapan, usul, dan sebagainya.
2.    UNSUR EKSTRINSIK
              Unsur ekstrinsik adalah unsur-unsur yang menyusun sebuah karya sastra dari luar karya sastra tersebut. Yang termasuk unsur ekstrinsik adalah :
Ø Latar belakang pengarang, kehidupan pengarang, kejiwaan pangarang, tujuan, dan situasi dari pengarang berpengaruh pada proses  penciptaan untuk membuat suatu karya sastra.
Ø Sejarah atau latar belakang (aspek-aspek sosial politik), karakter karya yang berbeda-beda dari pengarang sesuai dengan latar belakang sosial, ekonomi, budaya, keyakinan, dan pendidikan dari sang pengarang tersebut.
Ø Kondisi masyarakat, hasil pemikiran masyarakat berupa ideologi, filsafat, maupun pengetahuan lain juga berpangaruh terhadap karya sastra.

Ø Unsur psikologi, perbedaan karakter karya sastra dikarenakan kondisi sikologi sang pengarang seperti : sedih, senang, jengkel, marah, dan lain-lain.

Tugas PPT

Berikut adalah link untuk membuka tugas PPT mata kuliah PKS. Download